NOTE 22 : SEPAK BOLA

Kehidupan dunia adalah permainan, seperti permainan sepak bola. Untuk eksis di permainan ini, maka kita perlu berjuang agar kita bisa mendapatkan peran dan posisi yang kita inginkan, baik sebagai striker, keeper atau play maker. Kita, jika ingin eksis di dunia ini maka kita perlu usaha agar mendapatkan peran dan posisi yang sesuai dengan keinginan kita.
“HIDUP ADALAH PERJUANGAN”.
Terkadang, posisi kita tidak sesuai dengan yang diinginkan karena ternyata kita lebih dibutuhkan di posisi yang lain dikarenakan kemampuan yang kurang memadai atau tidak adanya kesempatan disebabkan keberadaan orang lain di posisi tersebut atau faktor lainnya. Terkadang pula, kita tidak selalu menyenangi peran yang kita lakoni. Namun, kita tetap harus melakukannya agar bisa tetap eksis dalam permainan tersebut dan terus berharap mendapatkan apa yang kita inginkan, sekalipun kita sadar keinginan kita akan terus meningkat seiring naiknya posisi. Bahkan, terkadang kita mengangankan sesuatu yang nyaris tidak mungkin kita gapai.
“TIDAK SEMUA YANG KITA INGINKAN AKAN KITA DAPATKAN”.
Manusia cenderung menyenangi kehidupan dunia, karena apa yang ditawarkan oleh dunia sungguh menggiurkan, menawarkan kesenangan dan kepuasan terhadap pemiliknya, sehingga manusia berlomba-lomba mengejar dunia, bahkan terkadang tidak lagi mengikuti aturan permainan atau bahkan membuat aturan sendiri yang tentunya merusak alur permainan sebenarnya agar tercapai apa yang diinginkannya. Tetapi, ada juga yang hanya mengikuti alur permainan tanpa harus berusaha keras mendapatkan apa yang diinginkannya, berusaha menghindari persinggungan yang terjadi akibat benturan kepentingan dalam mengejar dunia. Bahkan, ada yang berusaha menghindari kesenangan dunia padahal dia mampu menggapainya karena ketakutan akan riuhnya permainan di dalamnya. Dan, ada juga yang duduk dibangku cadangan, berharap-harap cemas agar dirinya diberi kesempatan untuk terjun ke lapangan permainan.
”KEJARLAH DAKU, KAU KUTANGKAP”
Sekarang, kita semua berada dalam suatu permainan besar, yang didalamnya banyak sekali permainan-permainan kecil. Kita masuk dan keluar, datang dan pergi, dari satu permainan ke permainan lainnya. Masing-masing kita sudah memiliki arus kehidupan sendiri, ada yang mengalir deras menuju lautan, ada yang mengalir menuju sungai besar, ada yang mengalir pelan, bahkan ada yang berputar putar di areal tertentu saja.
”RIAK GELOMBANG KEHIDUPAN”.
Manusia saling berbangga dengan apa yang dimilikinya dari kesenangan dunia. Seorang pemain bola tentu tahu bahwa dia adalah seorang pemain yang memiliki peran dari dan posisi tertentu dalam permainan. Jika dia ingin tetap eksis maka dia harus berusaha meningkatkan kemampuannya, kurangnya kualitas akan akan mengganggu ritme permainan sehingga mengakibatkan peran dan posisinya tidak akan berlangsung lama.
“TINGKATKAN PERFORMA ANDA, AGAR TIDAK TERELIMININASI”
Kualitas individual saja tidak cukup, masih harus ada kemampuan kerja sama dalam satu tim, sehingga perlu komunikasi yang baik antar pemain agar rencana dan strategi yang sudah di sepakati bisa berjalan dengan baik. Kurangnya loyalitas, disiplin dan konsentrasi akan mengganggu rantai dan alur strategi, sehingga kualitas individual yang dimiliki masing-masing pemain tidak akan bisa dioptimalkan. Ketika, strategi sudah tidak berjalan dengan mestinya, baik akibat masalah internal tim sendiri atau karena faktor strategi lawan, maka harus ada motivator yang mampu mengembalikan semangat pemain dan strategi awal atau mungkin strategi alternatif.
”WALAUPUN KESIANGAN, TETAP DISEBUT PAHLAWAN”
Setelah berhasi menjadi seorang pemain bola dalam satu tim hebat dengan posisi yang kita inginkan ataupun tidak kita inginkan, maka kita harus sadar diri dengan kualitas kita karena tidaklah tim akan menjadi besar karena kemampuan pribadi kita tapi kemapuan setiap anggota tim dalam menjalankan strategi tim di posisinya masing-masing. Terkadang, karena kecenderungan manusia terhadap kesenangan dunia berlebihan diiringi rasa percaya diri terhadap kemampuannya yang luar biasa sehingga dirinya merasa lebih mampu atau lebih berperan dari pemain lain serta kedengkian terhadap apa yang dimilki oleh pemain lain menggiring dirinya untuk menjadi musuh dalam selimut yang akan menggerogoti soliditas tim dan memecah belah kekompakan tim.
“DO THE BEST, BIARKAN ORANG YANG MENILAI ANDA BUKAN ANDA SENDIRI”
Namun, dunia juga adalah senda gurau, para pemain bola berupaya mencari trik-trik yang dapat digunakan untuk menipu lawan mainnya baik secara individu maupun secara strategi tim. Trik-trik ini menghipnotis lawan mainnya untuk mengikuti pola yang sudah direncanakannya, membuat bangga yang melakukannya karena berhasil menipu lawan mainnya, membuat kagum penonton yang hanya mampu berangan untuk melakukannya dan membuat terkesima lawan mainnya yang baru saja tersadar bahwa dia sudah tertipu. Sehingga, trik-trik permainan terus berkembang karena usaha para pemainnya dalam menciptakan trik-trik baru, menjadi pembicaraan para penonton dan lawan mainnya.
”TIDAK SEMUA HAL MENYENANGKAN ATAU YANG MEMBUAT SENANG ADALAH BAIK”.
Dibalik semua itu, perjuangan dalam menggapai dan memelihara apa yang sudah kita capai, ada kegelisahan yang terus mengikutinya. Kekhawatiran terhadap keberhasilan dari perjuangannya dan keraguan terhadap kebenaran dari apa yang dilakukannya. Sadarkah kita, bahwa kita sudah berjuang mengejar dunia baik dengan tenaga, waktu, fikiran, keluarga, teman, harta dan lain-lain. Setelah mendapatkannya, kita belum juga berhenti berjuang untuk menjaganya dan mememeliharanya serta menjadikannya lebih baik.
“HARGAILAH KEHIDUPANMU”
Sementara, mau tidak mau, suka tidak suka, sadar tidak sadar, permainan kecil ataupun besar, permainan singkat ataupun lama, kita pasti akan meninggalkannya. Kesenangan sesaat yang kita peroleh tidak akan mencukupi untuk membuat kita nyaman di saat hari senja dan tidak juga saat tenggelam apatah lagi saat malam tiba. Walaupun kenyataanya demikian, kita setiap manusia tidak akan pernah lepas dari fitnah dunia, kita hanya dibedakan oleh kemampuan ilmu dan iman dalam menyikapinya.
“DUNIA AKAN MEMBUAT ANDA KECEWA”
Saat kekecawaan itu datang, sadarlah bahwa itu ulah kita sendiri karena sebenarnya rasa kecewa sudah datang di awal perjuangan namun kita sudah mengambil keputusan untuk memperkuat rasa kecewa itu dengan memperbanyak kenangan indah dalam perjuangan menggapai dunia, memelihara dan menikmati kesenangan dunia. Untaian kenangan indah dan kepuasan pribadi hanyalah upaya untuk menghibur diri dari rasa kecewa yang terpendam. Tinggallah kesedihan yang tidak akan pernah usai mengiringi langkah kaki menuju Sang Pencipta.
“INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN”

Ref:
Ad Dhuha   : 4
Al  A'la       : 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar