Aku bukanlah manusia yang suci dari
dosa, tapi mencoba dan berusaha untuk membersihkan hati dan perbuatan dari noda
dan dosa.
Aku bukanlah manusia yang kuat untuk
beribadah, tapi berusaha untuk selalu bersyukur atas sedikit kesempatan yang
telah diberikan Penciptanya untuk membuat diri lebih baik dan berbuat baik
kepada orang lain.
Aku bukanlah manusia yang selalu
terhindar dari godaan, tapi akan terus berupaya menghindarinya sebatas ilmu yang
dimiliki.
Aku bukanlah manusia yang cukup
pintar dalam menjalani hidup, tapi punya keinginan untuk terus belajar untuk
menjadi lebih baik dalam memahami arti sebuah kehidupan.
Terkadang aku merasa menjadi manusia
yang kurang beruntung dengan perjalanan hidup yang telah kulewati, walaupun aku
sadar bahwa semuanya berasal dari kelemahan dan kelalaianku sendiri, tapi aku
mencoba menjadikannya sebagai motivasi untuk menutupinya dengan kebaikan yang
mampu aku lakukan selama sisa waktu yang masih dikaruniakan kepadaku.
Terkadang aku merasa iri dengan
perjalanan hidup orang lain, terkadang merasa sudah tidak ada kesempatan lagi
untuk memperbaiki semua ini, tapi itu semua kukikis perlahan dengan keyakinan
bahwa semua ini sudah diatur oleh Penciptaku, karena setiap manusia berada pada
lintasannya masing2 dan Penciptaku memberikan keutamaan kepada siapapun yang
dikehendakinya.
Aku juga bukanlah manusia yang punya
kekuatan untuk selalu menjaga hati dan perbuatanku, tapi akan terus meminta
ampun, berharap dan berdo'a agar diberikan petunjuk dan kekuatan dalam usaha
menyelamatkan hati dan perbuatanku.
Aku hanya manusia biasa yang butuh
dengan dunia, tapi berusaha untuk tidak menjadikan dunia sebagai tujuan
akhirku, karena aku diberitahu bahwa kehidupan berikutnya sangat jauh nilainya
dibandingkan kehidupan sekarang.
Aku merasa telah dikaruniakan banyak
sekali kesenangan dunia, tapi aku merasa bahwa jiwa dan hatiku nyaris tidak
memiliki kekuatan menghadapi dampak negatif yang timbul dari kesenangan dunia.
Aku ingin meninggalkan dunia ini,
tapi aku tahu bahwa semua ini adalah kehendak Penciptaku dan hanya Dia yang
memutuskannya sehingga aku serahkan urusan ini kepada-Nya, sementara mungkin
saja masih banyak manusia lain yang menginginkanku bahkan membutuhkanku agar
tetap berada dijalur kehidupanku sekarang.
Terkadang aku ingin marah melihat
kondisi di sekitarku, tapi aku tidak kuasa karena aku tidak yakin dengan diriku
sendiri dan juga menyadari bahwa tidak semua yang aku inginkan akan aku
dapatkan.
Aku tidak mampu menerjemahkan
perjalanan hidupku sendiri, bagaimana aku bisa menebak jalan hidup orang lain.
Aku juga tidak tahu apa yang tertulis di lauhilmahfuuz tentang diriku, apalagi
orang lain.
Aku tidak mengerti proses
berfikirku, sehingga aku tidak pernah bisa menebak apa yang akan aku kerjakan
sesaat ke depan, apalagi harus menebak apa yang difikirkan orang lain.
Terkadang ingin sekali menjadi orang
yang egois tanpa perduli bagaimana orang di sekitarku, tapi hati nurani dan apa
yang aku pelajari menentangnya, sehingga perang bathin terus terjadi lalu yang
menang silih berganti.
Seringkali aku merasa terlihat
bodoh, atau memang sudah bertindak bodoh lalu sadar bahwa ternyata aku memang
bodoh untuk mengajari diriku sendiri bagaimana berbuat yang benar agar tidak
terlihat bodoh.
Terlalu banyak kekurangan yang aku
miliki, sementara waktuku hampir habis, walaupu demikian terkadang masih
kehilangan kesadaran untuk memperbaiki kekuranganku dengan waktu yang tersisa.
Aku sangat yakin akan kelemahan
diriku tapi sampai saat ini aku tidak tahu bagian paling penting yang
menjadikan diriku belum bisa maksimal dalam melakukan perbaikan diri.
Terkadang
ingin mencari orang yang berkompeten untuk menjelaskan ini semua, tapi sampai
saat ini, aku belum merasakan ada yang bisa menjelaskannya. Akhirnya, aku
kembalikan semua ini kepada Penciptaku, memohon, berharap, berdo'a dan terus
berusaha mencari jawabannya.
Ref:
Al A'rof : 23
Ali Imron : 8
Ali Imron : 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar