NOTE 16 : BAWAH SADAR

Sang Pencipta menjadikan indah bagi pandangan manusia terhadap kecintaannya akan kesenangan dari sosok wanita, anak-anak, harta benda mewah, kendaraan yang mengagumkan, binatang ternak dan usaha perkebunannya. Padahal semua itu hanya tipuan belaka bagai fatamorgana di tengah padang pasir, semua keindahan itu akan sirna, layu dan hilang seiring perjalanan waktu, yang tinggal hanya kisah perjuangan hidup untuk menggapai semua kesenangannya itu. Kebanggaan atas keberhasilan menggapai semua kesenangan itu juga akan berubah menjadi penyesalan dengan munculnya berbagai kesenangan baru yang terus datang serta semakin mempesona. Proses yang panjang dalam upaya memperoleh apa yang diinginkannya juga akan berisi sekian banyak korban, karena prestasi tidak akan dapat dicapai tanpa adanya perjuangan, sedangkan perjuangan sudah pasti akan membutuhkan banyak pengorbanan.
Manusia tidak akan mampu melepaskan diri dari semua tawaran kesenangan diatas, bisa jadi dia akan selamat dari satu atau dua diantaranya, namun terjatuh di bagian lainnya. Tidak ada jalan lain, manusia dituntut untuk melalui semua itu dan berupaya untuk mengendalikan dirinya agar tidak membuatnya terlena, lalu terjerat dalam perangkap keindahannya. Berbagai macam strategi manusia untuk menghadapinya, namun mungkin banyak sekali yang memang menceburkan dirinya ke dalam perangkap secara sadar maupun tidak sadar.
Lalu, untuk apa semua ini dijadikan? Adalah di dalamnya terkandung hikmah yang luar biasa dari keagungan Sang Pencipta, terlalu banyak untuk disebutkan. Sementara, kemampuan akal manusia tidak akan mampu menguak setetes saja dari hikmah yang ada dibalik semuanya. Namun, kita semua tahu bahwa tidak ada ciptaan-Nya yang tidak ada gunanya, sehingga kita seharusnya sadar dan berusaha mencari tahu lalu memahaminya, agar kita bisa lebih dekat dengan-Nya. Satu hikmah yang mungkin bisa kita ambil, bahwa kita hidup diuji dengan kesenangan yang terbatas bukan tidak terbatas untuk membedakan derajat satu manusia dengan manusia lainnya. Manusia diberi bekal sama berupa akal dan hati, namun berbeda dalam pemanfaatannya. Manusia juga diberi sarana petunjuk yang jelas, namun manusia juga berbeda dalam pemahamannya.
Kalau semua yang kita usahakan sekarang dalam upaya mencapai kesenangan ternyata hanya kita bisa nikmati sebentar saja lalu pada akhirnya hanya tinggal penyesalan dan kelelahan saja , lalu apa yang sebenarnya dan seharusnya kita kejar agar kita tidak menyesal dan juga tidak lelah. Ini hikmah kedua, bahwa kita ditawarkan dengan dua pilihan yang secara akal kita sudah sadar dan tahu bahwa salah satunya adalah sementara dan yang satu lagi adalah kekal, yang satu adalah azab dan yang satunya lagi adalah ampunan dan keridhoan-Nya. Lalu, mengapa kita terkadang masih cenderung terhadap yang sifatnya sementara? mungkin jawabannya adalah upaya keras dari musuh besar manusia yaitu syetan yang tidak hentinya membujuk ddan merayu agar kita lebih memilih apa yang diinginkanya.
Mari sama sama, kita bermohon kepada Sang Pencipta agar diselamatkan dari tipudaya syetan yang berupaya menggoda, mengajak ke jalan yang sesat. Berusaha menggapai apa yang sudah di sediakan-Nya dihadapan kita, bersabar atas apa yang sudah anugerahkan-Nya ditangan kita dan berharap dengan apa yang telah dijanjikan-Nya di kehidupan selanjutnya.

Ref:
Ali Imron    : 14
Al  Hadid    : 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar