Kehidupan
dunia adalah permainan, seperti permainan sepak bola. Untuk eksis di permainan
ini, maka kita perlu berjuang agar kita bisa mendapatkan peran dan posisi yang
kita inginkan, baik sebagai striker, keeper atau play maker. Kita, jika ingin
eksis di dunia ini maka kita perlu usaha agar mendapatkan peran dan posisi yang
sesuai dengan keinginan kita.
“HIDUP ADALAH PERJUANGAN”.
Terkadang,
posisi kita tidak sesuai dengan yang diinginkan karena ternyata kita lebih
dibutuhkan di posisi yang lain dikarenakan kemampuan yang kurang memadai atau
tidak adanya kesempatan disebabkan keberadaan orang lain di posisi tersebut
atau faktor lainnya. Terkadang pula, kita tidak selalu menyenangi peran yang
kita lakoni. Namun, kita tetap harus melakukannya agar bisa tetap eksis dalam
permainan tersebut dan terus berharap mendapatkan apa yang kita inginkan,
sekalipun kita sadar keinginan kita akan terus meningkat seiring naiknya
posisi. Bahkan, terkadang kita mengangankan sesuatu yang nyaris tidak mungkin
kita gapai.
“TIDAK SEMUA YANG KITA INGINKAN AKAN
KITA DAPATKAN”.
Manusia
cenderung menyenangi kehidupan dunia, karena apa yang ditawarkan oleh dunia
sungguh menggiurkan, menawarkan kesenangan dan kepuasan terhadap pemiliknya,
sehingga manusia berlomba-lomba mengejar dunia, bahkan terkadang tidak lagi
mengikuti aturan permainan atau bahkan membuat aturan sendiri yang tentunya
merusak alur permainan sebenarnya agar tercapai apa yang diinginkannya. Tetapi,
ada juga yang hanya mengikuti alur permainan tanpa harus berusaha keras
mendapatkan apa yang diinginkannya, berusaha menghindari persinggungan yang
terjadi akibat benturan kepentingan dalam mengejar dunia. Bahkan, ada yang
berusaha menghindari kesenangan dunia padahal dia mampu menggapainya karena
ketakutan akan riuhnya permainan di dalamnya. Dan, ada juga yang duduk dibangku
cadangan, berharap-harap cemas agar dirinya diberi kesempatan untuk terjun ke
lapangan permainan.
”KEJARLAH DAKU, KAU KUTANGKAP”
Sekarang,
kita semua berada dalam suatu permainan besar, yang didalamnya banyak sekali
permainan-permainan kecil. Kita masuk dan keluar, datang dan pergi, dari satu
permainan ke permainan lainnya. Masing-masing kita sudah memiliki arus
kehidupan sendiri, ada yang mengalir deras menuju lautan, ada yang mengalir
menuju sungai besar, ada yang mengalir pelan, bahkan ada yang berputar putar di
areal tertentu saja.
”RIAK GELOMBANG KEHIDUPAN”.
Manusia
saling berbangga dengan apa yang dimilikinya dari kesenangan dunia. Seorang
pemain bola tentu tahu bahwa dia adalah seorang pemain yang memiliki peran dari
dan posisi tertentu dalam permainan. Jika dia ingin tetap eksis maka dia harus
berusaha meningkatkan kemampuannya, kurangnya kualitas akan akan mengganggu
ritme permainan sehingga mengakibatkan peran dan posisinya tidak akan
berlangsung lama.
“TINGKATKAN
PERFORMA ANDA, AGAR TIDAK TERELIMININASI”
Kualitas
individual saja tidak cukup, masih harus ada kemampuan kerja sama dalam satu
tim, sehingga perlu komunikasi yang baik antar pemain agar rencana dan strategi
yang sudah di sepakati bisa berjalan dengan baik. Kurangnya loyalitas, disiplin
dan konsentrasi akan mengganggu rantai dan alur strategi, sehingga kualitas
individual yang dimiliki masing-masing pemain tidak akan bisa dioptimalkan.
Ketika, strategi sudah tidak berjalan dengan mestinya, baik akibat masalah
internal tim sendiri atau karena faktor strategi lawan, maka harus ada
motivator yang mampu mengembalikan semangat pemain dan strategi awal atau
mungkin strategi alternatif.
”WALAUPUN KESIANGAN, TETAP DISEBUT
PAHLAWAN”
Setelah
berhasi menjadi seorang pemain bola dalam satu tim hebat dengan posisi yang
kita inginkan ataupun tidak kita inginkan, maka kita harus sadar diri dengan
kualitas kita karena tidaklah tim akan menjadi besar karena kemampuan pribadi
kita tapi kemapuan setiap anggota tim dalam menjalankan strategi tim di
posisinya masing-masing. Terkadang, karena kecenderungan manusia terhadap
kesenangan dunia berlebihan diiringi rasa percaya diri terhadap kemampuannya
yang luar biasa sehingga dirinya merasa lebih mampu atau lebih berperan dari
pemain lain serta kedengkian terhadap apa yang dimilki oleh pemain lain
menggiring dirinya untuk menjadi musuh dalam selimut yang akan menggerogoti
soliditas tim dan memecah belah kekompakan tim.
“DO THE BEST, BIARKAN ORANG YANG
MENILAI ANDA BUKAN ANDA SENDIRI”
Namun,
dunia juga adalah senda gurau, para pemain bola berupaya mencari trik-trik yang
dapat digunakan untuk menipu lawan mainnya baik secara individu maupun secara
strategi tim. Trik-trik ini menghipnotis lawan mainnya untuk mengikuti pola
yang sudah direncanakannya, membuat bangga yang melakukannya karena berhasil
menipu lawan mainnya, membuat kagum penonton yang hanya mampu berangan untuk
melakukannya dan membuat terkesima lawan mainnya yang baru saja tersadar bahwa
dia sudah tertipu. Sehingga, trik-trik permainan terus berkembang karena usaha
para pemainnya dalam menciptakan trik-trik baru, menjadi pembicaraan para
penonton dan lawan mainnya.
”TIDAK SEMUA HAL MENYENANGKAN ATAU YANG
MEMBUAT SENANG ADALAH BAIK”.
Dibalik
semua itu, perjuangan dalam menggapai dan memelihara apa yang sudah kita capai,
ada kegelisahan yang terus mengikutinya. Kekhawatiran terhadap keberhasilan
dari perjuangannya dan keraguan terhadap kebenaran dari apa yang dilakukannya.
Sadarkah kita, bahwa kita sudah berjuang mengejar dunia baik dengan tenaga,
waktu, fikiran, keluarga, teman, harta dan lain-lain. Setelah mendapatkannya,
kita belum juga berhenti berjuang untuk menjaganya dan mememeliharanya serta
menjadikannya lebih baik.
“HARGAILAH KEHIDUPANMU”
Sementara,
mau tidak mau, suka tidak suka, sadar tidak sadar, permainan kecil ataupun
besar, permainan singkat ataupun lama, kita pasti akan meninggalkannya.
Kesenangan sesaat yang kita peroleh tidak akan mencukupi untuk membuat kita
nyaman di saat hari senja dan tidak juga saat tenggelam apatah lagi saat malam
tiba. Walaupun kenyataanya demikian, kita setiap manusia tidak akan pernah
lepas dari fitnah dunia, kita hanya dibedakan oleh kemampuan ilmu dan iman
dalam menyikapinya.
“DUNIA
AKAN MEMBUAT ANDA KECEWA”
Saat
kekecawaan itu datang, sadarlah bahwa itu ulah kita sendiri karena sebenarnya
rasa kecewa sudah datang di awal perjuangan namun kita sudah mengambil
keputusan untuk memperkuat rasa kecewa itu dengan memperbanyak kenangan indah
dalam perjuangan menggapai dunia, memelihara dan menikmati kesenangan dunia.
Untaian kenangan indah dan kepuasan pribadi hanyalah upaya untuk menghibur diri
dari rasa kecewa yang terpendam. Tinggallah kesedihan yang tidak akan pernah
usai mengiringi langkah kaki menuju Sang Pencipta.
“INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI
ROJI’UN”
Ref:
Ad Dhuha : 4
Al A'la : 17