NOTE 21 : SERBA MUDAH

Hidup di zaman serba mudah dan akan terus semakin dipermudah menjadikan manusia dimanja dengan segala kemudahan di segala segi kehidupannya, termasuk salah satunya adalah kebutuhan akan makanan. Namun, dengan adanya kemudahan tersebut terkadang sudah susah mencari makanan alami yang biasa kita temui di masyarakat pedesaan disebabkan semakin banyak makanan modern yang siap saji. Diluar kenyataan bahwa dunia sudah semakin maju dan manusia memang tidak bisa hidup tanpa makan, ada sedikit pelajaran yang bisa kita ambil dari keberadaan salah satu makanan, sebut saja mie instan, atau mungkin makanan modern lain yang sifatnya instant namun perlu sedikit perlakuan sebelum siap disantap.
Pertama, keanekaragaman jenis dan rasa yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki cita rasa yang berbeda sehingga survey perusahaan yang memproduksi mie instant berusaha memenuhi keinginan dari selera konsumennya, sehingga banyak sekali jenis dan rasa yang ditawarkan. Dari sekian banyak jenis dan rasa tersebut, setiap manusia akan memilih sebagian kecil saja yang menjadi kesukaanya atau bahkan satu jenis atau rasa saja, hanya manusia yang tamak yang ingin menyenangi seluruh jenis dan rasa yang ada. Artinya,secara fitrah manusia hanya mampu menikmati sebagian kecil saja dari kesenangan di dunia ini, namun karena hawa nafsu yang membuat manusia tamak dan penyakit hati yang selalu merasa ingin lebih dari orang lain membuat manusia keluar dari fitrah asalnya.
Kedua, masing-masing produk mie instant menuliskan tata cara memasak yang sudah diuji oleh quality control perusahaan pembuatnya. Namun, terkadang panduan cara memasak tersebut tidak memuaskan konsumen sehingga masih perlu bahan tambahan atau cara memasak yang lain agar sesuai dengan selera. Artinya, mungkin setiap produk dunia ini tidak akan pernah memuaskan si pengguna produk sehingga nyaris tidak ada yang bisa sempurna atau hanya mungkin bisa memberikan kesan sempurna untuk beberapa kali saja, karena kalau terlalu sering maka rasa bosan dan jenuh akan muncul dengan sendirinya.
Ketiga, perusahaan mie instant yang terus berusaha menarik perhatian konsumennya akan berupaya semaksimal mungkin mencari tahu bagaimana agar produknya bisa diterima. Berbagai macam cara ditempuh termasuk design kemasan, ukuran, bahan tambahan dan sebagainya. Artinya, dunia ditawarkan dengan segala macam cara ke hadapan kita baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga mau tidak mau kita akan terus mengikuti perkembangan dunia ini sebab kita hidup didalamnya.
Mungkin saja, ketika urusan agama sudah bercampur baur dengan kepentingan dunia, maka agama akan bias disebabkan antara lain oleh ketiga hal di atas. Pertama, kenginan manusia yang berbeda-beda terhadap cita rasa dunia akan membuat cara memahami, menyenangi dan menikmati agamanya dengan selera yang berbeda-beda pula. jika, selera terhadap dunia lebih dominan dibanding agama maka nilai-nilai agama akan semakin terabaikan oleh manisnya dunia. Kedua, agama juga sudah menyediakan panduan yang jelas, namun ketika manusia lebih mendahulukan kepentingan dunianya dari pada panduan agamanya, maka kelezatan cita rasa agama yang asli lambat laun menjadi hambar. Ketiga, jika upaya menggapai dunia lebih besar sehingga mengharuskan upaya mengotak atik agama agar dibuat semenarik mungkin tanpa menghiraukan batasan yang harus dijaga agar tetap pada jalur agama yang benar, maka keindahan agama tidak akan pernah dicapai oleh pelakunya dan perlahan akan membuat jenuh dirinya.
Agama ini tidak akan pernah hilang dan akan terus tegak sampai tiba hari kiamat. Namun, dunia sebagai senjata yang ampuh yang dimanfaatkan oleh musuh besar manusia untuk menjadikan agama ini semakin berkurang nilainya. Semoga kita diberi rahmat dan keutamaan serta ampunan agar kita selamat dari tipu daya syetan yang terkutuk.

Ref:
Al Hasyr    : 9
At Taubah : 71

Tidak ada komentar:

Posting Komentar